Mega Pagi
4 Dec 1998, Friday aft. The sweetest song
in 1988 performed by Krakatau.
Dalam
pagi sendiri
Kubuka
jendela hati
Dalam
dingin sendiri
Kuteringat
luka didiri
Kuteringat
duka dihati
Kuingin
kau peduli
Pada
semua yang telah terjadi
Walau jiwaku perih
Mungkinkah
kumulai lagi
Hari
baru dihidup ini
Tinggalkan
kenangan berlalu di belakang
Dan
aku akan berjalan mengikuti harapan
Kan
kuraih angan menyambut cita yang tlah menjelang
Kusambut
pagi ini
Pedih
ini biarkan pergi
Kugenggam
cinta suci
Hanya
ini yang kumiliki
Kuberikan
padamu kini
Mega
pagi bersemi mengiringi langkahku
Dan
burung –burung bernyanyi mengiringi langkahku
Tinggalkan
kenangan berlalu di belakang
So
little time, so much to do…….
So many things is waiting to do………
Ini
lagu nggak taunya emang bener dalam maknanya, apalagi setelah gue makin
mencermati waktu demi waktu yang aku punya.
Mauku sih aku bisa tetap bisa meluangkan waktuku untuk hal-hal yang aku
suka dan makin ingin aku perdalam, apalagi menilik makin cepatnya perubahan informasi dan perkembangan zaman
yang meliputi diri kita sebagai umat manusia menjelang millenium ke-3 tahun
2000. Nah, kebayang kan seabreg apa macam dan jenis pilihan kegiatan yang harus
kita pilih dan prioritaskan agar kita selalu mampu mengaktualisasikan diri dan
merevitalisasi(eh, bener nggak sih…
Revitalisasi:
upaya menghidupkan kembali fungsi sesuatu hal yang mengalami penurunan
aktifitas dst). Pokoknya yang maksudnya kita tuh nggak perlu ketinggalan jaman
menyiasati segala kebutuhan dan tantangan jaman.
Kita toh bukan tipe manusia bodoh yang hanya
mampu menunggu keberuntungan datang dan jatuh dari langit, atau yang menganggap
diri sudah begitu cukup dan berpuas diri dengan itu.
Kapasitas
akal kita dan hasrat untuk selalu memperbarui diri seiring dengan kodrat
manusia sebagai mahluk organik yang
terdiri atas sel yang selalu membelah diri dan membuang segala hal yang usang ,
kuno dan busuk di belakang seharusnya mampu membuat kita berpikir agar selalu
bergerak dan berbuat.
Hal-hal
baru adalah bahan makanan bagi kita untuk diproses dan ditelaah, juga
dipelajari.
Dengan
begitu kita makin menyadari atau minimal
mendapatkan sedikit pemahaman akan makna dan hakikat hidup di dunia ini agar
tidak terjerumus pada pemahaman akan keutuhsempurnaan kita sebagai manusia, hal
mana tiada manusia sempurna di dunia ini.
Dengan
berpegang pada ketidaksempurnaan diri kita, maka kita terpacu untuk selalu
belajar dan mengejar bagian dari diri kita yang belum utuh.
Itu
bisa berupa hal-hal baru diluar diri kita yang sedikit banyak memicu rasa
keingintahuan kita/ curiousity atau bagian dari diri kita yang selama ini belum
pernah tersentuh.
Karena
macam hal/ things; stuffs juga begitu
rupa macam dan jenisnya dengan derajat ketertarikan/ interest terhadap subyek
yang beragam dari rendah hingga tinggi, sementara prioritas kebutuhan dan
target accomplish/ penyelesaian / pelengkapan misalnya dihubungkan dengan suatu
tugas di tempat kerja yang berlaku linier terhadap waktu tidak bisa tidak maka
terpaksa kita harus mendahulukan tugas yang berhubungan dengan orang lain. Tambahin dehhh…..
Posisi
orang lain dalam konteks pemberdayaan kita sebagai manusia seutuhnya antar lain
berfungsi positif sebagai kontrol pengendali, sebagai acuan arah( terutama bila
kita menganggap dia sebagai figur yang bisa dicontoh atau mempunyai kelebihan /
mumpuni yang memotivasi kita agar mampu
berprestasi setidaknya menyamainya atau bila mampu melebihinya, pesaing/ rival/
kompetitor:
iklim
ini juga mampu membuat kita menyadari kemampuan kita dan bisa menghargai orang
lain sebagai sesama yang akan selalu memburu menuju yang terbaik , hanya saja
dalam keadaan ini sebaiknya juga dipelihara upaya saling mengisi dan berbagi dengan
tidak menonjolkan sisi numero uno
dengan memperhatikan perilaku koperatif .
Mengapa ya kita tidak bisa melakukan dua pekerjaan
dalam waktu yang bersamaan? …., mengetik sambil memutar gerigi kaset?????
Malam ini kenapa krasa panas bener ya, apa pengaruh
mendung menggantung yang tak kunjung turun jadi hujan kali ya? Pengaruhnya kalau udah kayak gini, pas mood
(mungkin) baru empet-empetnya sebaiknya sih ya disalurkan ke hal-hal positip,
mungkin ya kayak ngetik-ngetik berguna kayak gini.
Namanya menyalurkan potensi kan bisa kemana aja iyakan.
Gue paling demen, terutama kalau udah dipaksain dengan
duduk kaku didepan monitor, ya berupa tulis-tulis apa aja. Kalau isinya bagus
InsyaAlloh satu hari nanti mungkin bisa dijadiin satu portfolio buat lamaran
kerja, moga-moga aja.
Namanya kemungkinan
kan banyak, pokoknya jangan biarkan diri sendiri being idle. Makanan setan tuch….Jadi binalah potensi diri apapun
itu. Yang paling ngerti kita kan diri kita juga toh.
Gile, gue serasa niru gaya bicara seseorang tapi entah
siapa gitu…, penasaran juga. Aku sebenarnya bukan pelupa, cuma berhubung teman
bicara gue juga banyak dan udara malam baru nggak begitu lembut bawaaannya lalu
jadi blaming everything on Something.
Selama bisa nganggep salah yang lain mungkin ya diterusin
aja begitu, padahal ya emang gak sportip banget dan terlalu berbau rezim orde
baru dan rezim Mega Korup.
Begitu itu mekanisme self
defence yang terlalu diterapkan pada semua bidang kehidupan . Ya emang
suatu saat kita butuh, tapi menyadari bahwa tidak seluruhnya kita selalu pada
posisi benar apapun tindakan itu, pilihlah bersikap jujur untuk menunjukkan
kebesaran jiwa.
Jangan suka buang waktu dan energimu deh,
selagi muda lagi………
Yang pasti udah gede tuh mustinya udah bisa mikir sendiri
kita-kita udah musti ngapain, tiap hari (dikasi) makan enak-enak, minum sampai
puas ya energi yang terjadi ya difungsiin jadi sesuatu yang berguna dan bisa
dijadiin bekal kan??
Tapi jadi orang dimana-mana suka (nyalahin) pembawaan yang
males-males aja sih?, tapi males pun nggak sepenuhnya bener juga ya,
apalagi kalau hubungannya dengan
pemberian prioritas yang kita suka nggak bisa utamain.
Begitulah barangkali, masalah pilihan dan penempatan
kendali diri. Apa ya istilah tepatnya, yaitu penempatan diri sendiri dibawah
kendali yang mampu membawakan dan mengarahkan diri ke posisi yang tepat dan
bervisi.
Susah emang jadi orang, terutama kalau ngincer sesuau,
kedudukan kali…ngeri kan? Singkatnya:
bagaimana kita mampu memanage diri
sendiri agar mampu mewujudkan apa yang kita sendiri inginkan dan tuju kelak ke
depan.
Belajar Banyak dari Orang Lain
Intinya: mempelajari Orang Lain, yaitu mencoba mencari
tahu bagaimana orang lain bisa dan mampu berhasil dalam hidup dan karirnya/
mampu menjadi apa yang kita lihat dalam posisi sebagai pengamat dan kita
pandang sebagai keberhasilan.
Soalnya, tingkatan untuk menjadi ORANG bermula dari benih
kecil yang dipupuk untuk terus tumbuh maju dan berkembang dan berharga dan berguna bagi banyak orang.
Ada satu cuplikan wawancara terhadap satu tokoh yang
menarik perhatian saya: Manusia tak bisa maju tanpa disipin.
Sedangkan keahlian dalam teknik
adalah manifestasi profesionalisme (Indra Kartasasmita, M Oktober
1998).
Saya pikir itu tepat sekali, apalagi menyimak ucapan tokoh
senior yang tentunya telah kenyang asam garam nya hidup. Kalau menilik saya
sendiri, yang namanya disiplin kok rasanya jauh betul ya. Apalagi selepas saya
dari jenjang SMP, minimal SMA-lah. Soalnya jenjang sekolah gitu kan menuntut
kita selalu bangun pagi dan teratur. Enjoynya ya jaman SMP itu, karena
atmosfernya kondusif ;playfull; supportif; full colour; attractive; dan amat
menarik.
Barcelona-nya Fariz Rustam Munaf, Whats
left in your mind????? Juga Don’t Speak setiap Bulan Desember?
Gue punya kutipan kolomnya Bill Gates bagus nih (3 jan
1999):
Kehabisan tenaga biasanya muncul jika anda memaksa seseorang
mengerjakan tugas yang sangat tidak menyenangkan atau anda memberikan pekerjaan
yang berlebihan. Kesadaran ini bermanfaat untuk menghindari pemborosan.
Saya tidak merasa kehabisan
tenaga, karena industri berubah secara cepat dan tidak ada pengulangan secara
khusus pada apa yang saya kerjakan. Baik dalam menyelesaikan masalah baru,
bekerja dengan orang-orang pandai. Apalagi pekerjaan saya banyak variasinya.
Selama bertahun-tahun saya merasa
cemas terhadap dugaan orang-orang: akankah microsoft tetap tumbuh dengan
rata-rata yang sama? Apakah stoknya tetap meningkat?
Saya tidak bekerja belebihan,
paling tidak untuk standar saya. Saya menyediakan waktu untuk keluarga dan
teman-teman saya. Saya berlibur untuk memperbaiki energi saya dan mendapatkan
perspektif baru.
Seseorang yang kehabisan tenaga perlu menstimulasi diri sendiri
dengan membuat batasan2 baru dan melihat persoalan2 dengan cara baru. Mungkin
memerlukan usaha, tetapi ini bermanfaat.
Hidup bukanlah untuk mengeluh dan mengaduh
Hidup adalah untuk mengolah hidup,
Bekerja membalik
tanah,
Memasuki rahasia
langit dan samudra
Serta mencipta dan mengukir dunia
Kita menyandang tugas, karena tugas adalah tugas,
Bukan demi surga atau neraka,
Tetapi demi kehormatan seorang Manusia.
Rendra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar