Wujud Malaikat Izrail, Sang Malaikat Pencabut Nyawa
by "KISAHKU" (TRUE STORY) on Tuesday, December 13, 2011 at 9:19am ·
Malaikat
Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan
malaikat Mikail baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya dan
sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih.
Dikatakan
dia berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu
dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para
nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang mukmin dengan wajah mukanya,
nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa seluruh jin dengan
wajah tapak kakinya.
Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faran dan di setiap
bulu ada satu juta muka di setiap satu juta muka mempunyai satu juta
mata dan satu juta mulut dan tangan. Ia memiliki 4.000 sayap dan
70.000 kaki, salah satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di
jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.
Kematian
Disebutkan,
ketika Allah SWT mencipta Al-Maut (kematian) dan menyerahkan kepada
malaikat Izrail, maka berkata malaikat Izrail: "Wahai Tuhanku, apakah Al-Maut itu?".
Maka Allah SWT menyingkap rahasia Al-Maut itu dan memerintah seluruh malaikat menyaksikannya.
Setelah seluruh malaikat menyaksikannya Al-Maut itu, maka tersungkurlah semuanya dalam keadaan pingsan selama seribu tahun.
Setelah para malaikat sadar kembali, bertanyalah mereka: "Ya Tuhan kami, adakah makhluk yang lebih besar dari ini?" Kemudian Allah SWT berfirman: "Akulah yang menciptakannya dan Aku-lah yang lebih Agung dari padanya. Seluruh makhluk akan merasakan Al-Maut itu".
Kemudian
Allah SWT memerintahkan Izrail mengambil Al-Maut Allah telah
menyerahkan kepadanya. Walau bagaimanapun, Malaikat Izrail khawatir jika
tidak terdaya untuk mengambilnya sedangkan Al- Maut lebih agung
daripadanya. Kemudian Allah SWT memberikannya kekuatan, sehinggalah
Al-Maut itu menetap di tangannya.
Disebutkan pula, setelah
seluruh makhluk hidup sudah dicabut nyawanya pada hari kiamat kelak
dan yang tersisa tinggal malaikat Izrail lalu Allah SWT menyuruhnya
untuk mencabut nyawanya sendiri, demi melihat dahsyatnya sakarataul
maut yang sedang terjadi terhadap dirinya, beliau mengatakan "Ya Allah seandainya saya tahu ternyata pedih sekali sakaratul maut ini, tidak akan tega saya mencabut nyawa seorang mukmin".
Malaikat
Izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah hingga barat dan
timur dapat dijangkau dengan mudah olehnya seperti seseorang yang
sedang menghadap sebuah meja makan yang dipenuhi dengan pelbagai
makanan yang siap untuk dimakan. Ia juga sanggup membolak-balikkan
dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup membolak-balikkan uang.
Sewaktu
malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk
dunia, ia akan turun ke dunia bersama-sama dengan dua kumpulan
malaikat yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat 'Azab. Sedangkan untuk
mengetahui dimana seseorang akan menemui ajalnya itu adalah tugas dari
Malaikat Arham.
Walau bagaimanapun, Izrail bersama
Jibril, Israfil dan Mikail pernah ditugaskan ketika Allah menciptakan
Nabi Adam. Israil juga adalah antara Malaikat yang sering turun ke
bumi untuk bertemu dengan para nabi antaranya ialah Nabi Ibrahim a.s.
dan Nabi Idris a.s.
Sakaratul Maut dan Kematian Mukmin
Sesungguhnya
seorang hamba mukmin apabila hendak meninggalkan dunia menuju
akhirat, turun kepadanya para malaikat dari langit yang berwajah putih
seakan wajah mereka ibarat matahari.
Mereka membawa kafan dan parfum dari surga. Mereka duduk di samping calon mayat sejauh mata memandang.
Diriwayatkan
bahwa para malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke
lututnya, kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke
perut, kemudian diteruskan lagi oleh para malaikat lainnya sampai ke
kerongkongan, kemudian datanglah Malaikat maut Alaihis Salam dan
duduklah di samping kepala calon mayat seraya berkata: "Wahai jiwa yang baik, wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan ridha dari Allah".
Maka
keluarlah rohnya dengan lembut seperti air yang menetes dari bibir
tempat air. Malaikat maut-pun mengambilnya, setelah Malaikat mengambil
ruh itu maka segera di masukkan dalam kafan yang dari surga tersebut
dan diberi parfum yang dari surga itu. Lalu keluarlah dari ruh itu bau
yang sangat wangi seperti bau parfum yang paling wangi di muka bumi
ini.
Ketika telah keluar ruhnya maka para Malaikat
diantara langit dan bumi menshalatinya, demikian pula semua Malaikat
yang di langit. Dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit, semua
penjaga pintu tersebut berdoa kepada Allah agar ruh tersebut lewat
melalui pintunya.
Para Malaikat membawa ruh itu naik ke langit, dan tiap-tiap melalui rombongan Malaikat mereka selalu bertanya: "Ruh siapa yang wangi ini???"
Para Malaikat yang membawanya menjawab: "Ini ruhnya Fulan bin Fulan",
sambil menyebutkan panggilan-panggilan terbaiknya selama di dunia.
Malaikat yang membawanya menyebutkan kebaikan-kebaikannya selama di dunia, Kebaikan-
kebaikannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam
semesta. Tatkala telah sampai di langit dunia para Malaikat meminta dibukakan pintunya.
Malaikat
penjaga pintu langit membuka pintu itu, kemudian semua Malaikat yang
ada ikut mengiringi ruh itu sampai ke langit berikutnya hingga
berakhir di langit ke tujuh. Lalu Allah berfirman: "Tulislah catatan
amal hamba-Ku di Illiyyiin! Tahukah kamu apakah Illiyyiin itu?
(Yaitu)kitab yang bertulis (untuk mencatat amal orang yang baik)" (QS. Al-Muthaffifiin: 19-20).
Ditulislah catatan amalnya di Illiyyiin. Kemudian dikatakan: "Kembalikanlah
ia ke bumi, karena Aku telah berjanji kepada mereka bahwa Aku
menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya
serta membangkitkan mereka darinya pula pada kali yang lain". Roh itu-pun dikembalikan ke bumi dan ke jasadnya.
Sakaratul Maut dan Kematian Kafir atau Fajir
Sesungguhnya
seorang hamba yang kafir atau fajir (banyak dosa), apabila hendak
meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para Malaikat dari
langit yang sangat keras lagi berwajah hitam sambil membawa kain yang
kasar dari neraka. Para malaikat itu duduk disamping calon mayit sejauh
mata memandang.
Diriwayatkan bahwa para malaikat ini
mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya, kemudian diteruskan
oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi
oleh para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datang
Malaikat maut Alaihis Salam dan duduk di samping kepalanya seraya
berkata: "Wahai jiwa yang busuk keluarlah menuju murka dan kebencian dari Allah".
Roh itupun terkejut...Lalu Malaikat mencabutnya seperti mencabut alat
pemanggang yang banyak cabangnya dari kain yang basah sehingga
terputuslah urat-urat dan ototnya.
Malaikat itupun
mengambil rohnya dan langsung memasukkannya kedalam kain kasar (yang
dari neraka itu). Keluar dari ruh itu bau yang sangat busuk seperti
bau paling busuk yang pernah ada di muka bumi ini.
Para Malaikat lalu membawa roh itu naik, tiadalah melalui rombongan Malaikat melainkan mereka selalu bertanya: "Roh siapa yang busuk ini?"...Para Malaikat yang membawanya menjawab: "Ini rohnya Fulan bin Fulan",
dengan menyebut panggilan-panggilan buruknya ketika di
dunia...Malaikat yang membawanya menyebutkan keburukan-keburukanya
selama di dunia...Keburukan-keburukannya dalam hubungan dengan Allah
dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta.
Semua
malaikat diantara langit dan bumi melaknatinya (mengutuknya), juga
semua malaikat yang di langit. Ditutup untuknya pintu-pintu langit.
Masing-masing penjaga pintu berdoa kepada Allah agar ruh itu tidak lewat
melalui pintunya.
Tatkala telah sampai di langit dunia
mereka meminta agar dibuka pintunya dan ternyata tidak dibukakan.
Kemudian Rasulullah shallallaahu alaihi wa ala alihi wa sallam
membacakan: "Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu
langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke
lubang jarum." (QS.Al-A?raaf: 40).
Lantas Allah berfirman: "Tulislah catatan amalnya di sijjiin, dibumi yang paling bawah", Kemudian dikatakan: "Kembalikan
hambaKu ke bumi karena Aku telah berjanji bahwa Aku menciptakan
mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta
mengeluarkan mereka darinya pula pada kali yang lain".
Lalu
rohnya dilempar dari langit sehingga terjatuh ke bumi, kemudian
Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam membacakan ayat: "Dan
barangsiapa menyekutukan Allah, maka seolah-olah ia jatuh dari langit
lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang
jauh." (QS. Al- Hajj: 31).
Perintah mencabut nyawa
dari 'Arsy Malaikat Maut tidak mengetahui kapan tiap-tiap makhluk yang
akan mati, sampai ada daun dari pohon (Sidrat al-Muntaha) yang
terletak di bawah 'Arsy gugur.
Didaun tersebut tertulis
nama makhluk yang akan di cabut nyawanya, lalu dia akan mencabut nyawa
makhluk tersebut tepat setelah 40 hari. Jumlah daun di pohon tersebut
sama banyaknya dengan bilangan makhluk yang Allah ciptakan.
Kemudian
akan jatuh dua titisan dari arah 'Arsy pada daun tersebut, titisan
hijau ataupun putih. Hijau menandakan bakal si mayat akan mendapat
kecelakaan sementara putih mengambarkan dia akan mendapat kebahagiaan.
Sumber » http://unicdanlucu.blogspot.com/2011/06/wujud-malaikat-izrail-sang-malaikat.html#ixzz1gJpmqfjO
..